PERKEMBANGAN UBIQUITOUS COMPUTING
Pada era abad ke-19 perkembangan teknologi tidak secepat pada abad ke-20 karena pada masa itu masyarakat umumnya tidak terlalu menghiraukan teknologi. Perkembangan teknologi yang tidak berkembang pesat pada masa itu juga disebabkan karena adanya perbedaan kodrat. Perbedaan kodrat yang dimaksud adalah perbedaan golongan antara kaum kerajaan dan masyarakat biasa. Pada masa itu teknologi berkembang pada kaum kerajaan sehingga pada kaum masyarakat biasa teknologi belum terlalu berkembang. Contohnya saja telepon, telepon pada masa itu digunakan oleh kaum kerajaan untuk keperluan dan kepentingan pada kaum kerajaan sedangkan pada kaum masyarakat biasa menggunakan surat untuk keperluan dan kepentingan mereka. Oleh sebab itu teknologi tidak terlalu berkembang pada masa itu. Teknologi mulai mengalami perkembangan yang lumayan pesat pada era memasuki abad ke-20. Karena pada masa itu masyarakat umumnya sudah mengenali teknologi. Pada masa ini perkembangan teknologi dalam bidang komputer sudah mulai berkembang. Sebelum adanya internet yang merupakan jaringan yang dapat menghubungkan seluruh orang didunia, dikenal dulu dengan LAN (LOCAL AREA NETWORKING) yang merupakan sistem yang menghubungkan satu dengan yang lainnya didalam satu tempat atau satu area. kemudian sistem LAN tersebut dianggap kurang sempurna kemudian dikembangkan dan terus berkembang sehingga terbentuk internet yang memudahkan orang untuk berhubungan, berkomunikasi, dll. Hal ini menyebabkan perubahan pesat pada teknologi yang menyebabkan teknologi berkembang semakin canggih.Kemudian teknologi terus berkembang hingga saat ini.
PENGERTIAN UBIQUITOUS COMPUTING
Perkembangan komputer dan internet memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara berlanjut atau berkala, kapan saja, dimana saja, tanpa disadari. Mark Weiser, seorang peneliti di Xerox PARC yang merupakan pelopor ubiquitous computing. menurut Mark, ubiquitous computing memungkinkan pemakaian beratus-ratus alat komputasi wireless atau jaringan dalam semua skala oleh semua orang. Sehingga menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa menyadarinya. Tujuan utamanya adalah "activate the world", mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Secara garis besar ada tiga bidang teknologi yang mendukung ubiquitous computing, yaitu teknologi komunikasi, device, dan distributed-mobile computing. Untuk teknologi komunikasi, tiga teknologi: embedded Web server, Java dan
wireless memegang peran utama. Wireless memegang peran utama karena wireless merupakan teknologi yang berkembang pada saat ini. Wireless juga hampir menjejaki seluruh tempat didunia.
E-LEARNING
E-LEARNING merupakan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer dan internet. E-LEARNING merupakan pembelajaran bebas tidak melihat waktu, tempat, dan keadaan. Namun untuk melakukan pembelajaran e-learning membutuhkan teknologi yang memadai untuk mengakses pembelajaran jarak jauh seperti komputer dan internet karena dengan kedua alat itu kita dapat mengakses pembelajaran jarak jauh dan mencari informasi yang kita butuhkan. home schooling juga merupakan salah satu bentuk e-learning. E-learning sangat instan karena kita dapat memperoleh informasi dari seluruh dunia tanpa membutuhkan waktu yang lama.
UBIQUITOUS COMPUTING DAN E-LEARNING
Ubiquitous computing dan e-learning sangat berhubungan erat karena ubiquitos computing merupakan perkembangan teknologi yang menyebabkan terbentuknya e-learning. Untuk mengakses E-learning membutuhkan ubiquitous computing sebagai alat yang menghubungkan satu dengan yang lainnya. Ubiquitous computing dan e-learning sangat membantu kita dalam berhubungan dan memperoleh informasi. Menurut saya ubiquitous computing dan e-learning sangat membantu kita dan memudahkan kita namun dibalik sisi positive tersebut saya berpendapat bahwa ada sisi negative yang terkandung yaitu ubiquitous computing dan e-learning dapat menyebabkan kurangnya rasa sosialisasi dan rasa kekeluargaan antar sesama manusia karena orang cenderung mencari yang instan tanpa melihat dampak dan efeknya.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Santrock, J. W. 2008. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua, Kencana Prenada Group Jakarta
2. Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, November 2007
3. Munir, (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
NAMA : FEBRY ANTONIUS
NIM : 091301093
TANGGAL : 26-02-2010
Jumat, 26 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar